UJI VALIDITAS TEKNIK PCR (Polymerase Chain Reaction) DAN PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BAKTERI TAHAN ASAM SEBAGAI ALAT DIAGNOSIS PENDERITA TB PARU DI RUMAH SAKIT PERSAHABATAN, JAKARTA

Autor: Basundari Sri Utami, Syahrial Harun, Riyanti Ekowatiningsih, Enny Yuwarni, Liliana Kurniawan, Tjandra Yoga Aditama
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2012
Předmět:
Zdroj: Media of Health Research and Development, Vol 12, Iss 3 Sept (2012)
ISSN: 2338-3445
0853-9987
Popis: Salah satu faktor yang menghambat program pemberantasan tuberkulosis paru adalah belum tersedianya alat diagnosis cepat yang dapat menentukan adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam sputum. Diagnosis cepat dan tepat sangat penting untuk menentukan pengobatan dan memutus rantai penularan. PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah suatu metode pemeriksaan yang prinsip kerjanya memperbanyak (amplification) DNA invitro secara enzimatis. Tehnik PCR telah dikembangkan untuk diagnosis berbagai penyakit infeksi, seperti Hepatitis, HIV, Human Papillomavirus, dan untuk mendeteksi M.tuberculosis. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan validitas PCR sebagai perangkat diagnosis pada tersangka penderita tuberkulosis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi program pemberantasan tuberkulosis terutama sebagai informasi tentang validitas diagnosis dan kemungkinan penggunaan PCR sebagai alat diagnosis. Sebanyak 70 sampel sputum diambil dari tersangka penderita tuberkulosis, diperiksa menggunakan 3 jenis pemeriksaan: mikroskopis bakteri tahan asam (BTA), uji PCR dan metode biakan yang berfungsi sebagai baku emas (gold standard). Validitas diagnosis ditentukan dengan menghitung sensitifitas, spesifisitas, nilai duga positif dan negatif, rasio kecenderungan positif dan negatif, akurasi dari masing­ masing hasil diagnosis (mikroskopis BTA dan PCR). Sensitifitas dan spesifisitas pemeriksaan mikroskopis BTA adalah 77,2% (CI = 95%; 0,7837- 0,7603) dan 95,8% (CI = 95%; 0,96361- 0,9523) dengan nilai duga positif dan negatif 89,4% dan 90,1% dengan rasio kecenderungan (LR +) = 18,8 dan (LR -) = 0,23. Hasil uji PCR menunjukkan sensitifitas dan spesifisitas pemeriksaan sebesar 90% (CI = 95%; 0,90705 - 0,89295) dan 79% (CI = 95%; 0,7995 - 0,78043) dengan nilai duga positif dan negatif 66% dan 95% dengan rasio kecenderungan (LR +) = 3,18 dan (LR -) = 0,11. Sebagai perangkat diagnosis TB paru, PCR valid dapat membedakan penderita TB paru dan bukan penderita TB paru, akan tetapi kurang reliabel dibanding hasil pemeriksaan mikroskopis BTA.
Databáze: OpenAIRE