KEJADIAN KEGUGURAN, KEHAMILAN TIDAK DIRENCANAKAN DAN PENGGUGURAN DI INDONESIA
Autor: | Setia Pranata, FX Sri Sadewo |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2013 |
Předmět: | |
Zdroj: | Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol 15, Iss 2 Apr (2013) |
ISSN: | 2354-8738 1410-2935 |
Popis: | Background: Unwanted pregnancy is often related to the practice of abortion. The existing data are sporadic and illustrate the condition of the big city Kompas (16/2/2009) said that abortion cases are 2.5 million for a year. Another study estimates that about 2 million cases of abortion. By using the Riskesdas data, this study aimed to describe how the incidence of miscarriage, unwanted pregnancy, and abortion efforts in lndonesia. Methods: Units of analysis in this study is the sampIe of individuaIs Riskesdas 2010, ever married women, 10-59 years old, which is located in all provinces of lndonesia. The data used are the results of a questionnaire survey by using instruments RKD10.IND and RKD10RT. This data is correlated with demographic status and socio economic status. From the data processing, we know the motive of abortion. Findings: The incidence of miscarriage rate is 4% nationally Of all occurrences of miscarriages, there is 6.54% of them aborted. Abortion is mostly done by women aged over 35 year old, graduated from high school, not working and living in urban areas. Curettage is the dominantly way for abortion. Herbs, pills and injections are the alternative ways. Associated with the incidence of unplanned pregnancies, cases were found ranged between 1.6% and 5.8%. On all unplanned pregnancies cases, 6,71 % are aborted. The abortions are mostly done by wome aged over 35 years old with elementary school graduated, unemployed, lower economic status (2nd kuantil) and live in urban areas. Abortion techniques are herbs and pills. Key words: incidence of miscarriage, unwanted pregnancy, abortion in lndonesia ABSTRAK Kehamilan yang tidak diinginkan acapkali berkaitan erat dengan prak pengguguran kandungan. Sementara ini, data yang ada masih sporadis dan menggambarkan kondisi di kota besar. Kompas (16/2/2009) menyebutkan angka 2,3 juga kasus per tahun. Dengan menggunakan data Riskesdas 2010, studi ini bertujuan menggambarkan kondisi nasional tentang bagaimana kejadian keguguran, kehamilan yang tidak direncakan dan upaya pengguguran kandungan di lndonesia. Metode. Unit analisis dalam studi ini adalah sampel individu RISKESDAS 2010, yakni perempuan pernah kawin, usia 10-59 tahun, yang berada di seluruh provinsi se-Indonesia. Data yang digunakan adalah ahsil survei dengan menggunakan instrumen kuensioner RKD10RT dan RKD10.IND. Data tersebut dihubungkan dengan status demografi dan status sosial. Dari hasilnya, motif aborsi dapat diketahui. Temuan. Angka kejadian keguguran secara naisonal adalah 4%. Dari semua kejadian keguguran, ada 6,54% di antaranya aborsi. Aborsi lebih besar dilakukan oleh ibu berusia di atas 35 tahun, berpendidikan tamat SMA, tidak bekerja dan tinggal di perkotaan. Cara yang dominan digunakan untuk menghentkan kehamilan adalah kuret. Jamu, pil dan suntik merupakan tindakan alternatifnya. Terkait dengan kejadian kehamilan yang tidak direncanakan, kasus yang ditemukan berkisar antara 1,6% dan 5,8%. Dari semua kejadian kehamilan tidak direncakan, 6,71% di antaranya sengaja digugurkan. Berdasarkan karakteristik, aborsi banyak dilakukan oleh ibu berusia di atas 35 tahun, berpendidikan SD, tidak bekerja, dari status sosial ekonomi kuatil ke 2 dan tinggal di perkotaan. Aborsi. Dilakukan secara sendiri dengan jamu dan pil. Kata kunci: Keguguran, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, lndonesia |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |