FORMULASI MOUTHWASH NANOEMULSI KOMBINASI MINYAK SEREH (Cymbopogon citratus) DAN MINYAK JERUK PURUT (Citrus hystrix) SEBAGAI ANTIKANDIDIASIS ORAL TERUJI IN VITRO TERHADAP Candida albanicans ATCC 10231
Autor: | Meta Juniatik, Khoirunnissa Hida, Fransisca Priskaningtyas Wulandari, Nurul Pangestuti, Ni'matul Munawaroh, Ronny Martien, Sylvia Utami Tunjung Pratiwi |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2017 |
Předmět: | |
Zdroj: | Majalah Obat Tradisional (Traditional Medicine Journal); Vol 22, No 1 (2017); 7-15 Majalah Obat Tradisional; Vol 22, No 1 (2017); 7-15 Majalah Obat Tradisional, Vol 22, Iss 1, Pp 7-15 (2017) |
ISSN: | 1410-5918 2406-9086 |
Popis: | Candidiasis is a fungal infection disease that still become health problem in Indonesia, especially oral candidiasis that largerly caused by Candida albicans abnormal growth on oral cavity. Lemongrass oil and kaffir lime oil have been proven to have antifungal activity against Candida albicans. The composition of limonen, α-terpineol, sitronelil acetate, terpineol, β-pinene, on kaffir lime oil and citronelal on lemongrass oil make the combination of both oils have the potential as an alternative theraphy for oral candidiasis. It formulates in the form of nanoemulsion mouthwash. Nanoemulsion is chosen because it has some advantages like clear, stable, and increasing the antifungal activity of lemongrass oil and kaffir lime oil. The study begins with plants determination, essential oils charecterization tests (solubility, refractative index, and specific gravity), and essential oil content analysis by GC-MS. Nanoemulision formulates by water titration method. Optimization of oil mix and VCO do to get a clear and stable nanoemulsion. The best formula is characterized (transmittance, particle size, viscosity, zeta potential, and stability test), then analyze the essential oil chemical compounds in the optimum formula and test the inhibitory effect of the formula by microdilution method. Inhibiton data analysis use One Way ANOVA. Based on the results of the study, 0.4 % oil mix, 3.6 % VCO, 17.3 % tween 80, 8.7 % PEG 400 dan 70 % water is the best formula that can form a nanoemulsion system with an average particle size 21,4 nm, low viscosity, low zeta potential and stable during freez-thaw storage. Nanoemulsion significantly has inhibitory effect more effective than positive control. Kandidiasis adalah penyakit infeksi jamur yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, kandidiasis terutama oral sebagian besar dikarenakan pertumbuhan abnormal Candida albicans pada rongga mulut. Minyak jeruk purut dan serai telah terbukti memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans. Komposisi limonen, α-terpineol, sitronelil assetat, terpineol, β-pinene, pada minyak jeruk purut dan citronelal pada minyak sereh membuat kombinasi keduanya minyak memiliki potensi sebagai terapi alternatif untuk kandidiasis oral. Kedua minyak ini dapat diformulasikan dalam bentuk nanoemulsion obat kumur. Nanoemulsion dipilih karena memiliki beberapa keuntungan seperti yang jelas, stabil, dan meningkatkan aktivitas antijamur minyak sereh dan minyak jeruk purut. Penelitian ini dimulai dengan determinasi tanaman, uji karakterisasi minyak atsiri (kelarutan, indeks bias, dan berat jenis), dan analisis kandungan minyak atsiri dengan GC-MS. Nanoemulision diformulasikan dengan metode titrasi air. Optimalisasi campuran minyak dan VCO dilakukan untuk mendapatkan nanoemulsion yang jernih dan stabil. Formula terbaik dikarakterisasi (ukuran partikel, viskositas, potensi zeta, dan stabilitasnya), dilakukan analisis senyawa kimia minyak atsiril dalam formula optimum dan menguji efek penghambatan formula oleh metode mikrodilusi. Analisis data daya hambat dilakukan dengan One Way ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian, 0,4% minyak campuran, 3,6% VCO, 17,3% tween 80, 8,7% PEG 400 dan 70% air merupakan formula terbaik yang dapat membentuk sistem nanoemulsion dengan rata-rata ukuran partikel 21,4 nm, viskositas rendah, potensi zeta yang rendah dan stabil selama penyimpanan freez-thaw. Nanoemulsi secara signifikan memiliki efek penghambatan lebih efektif daripada kontrol positif. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |