PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DAN SALIN MELALUI PERAKITAN GENOTIPE JAGUNG TOLERAN KEKERINGAN DAN SALINITAS DENGAN DETEKSI MOLEKULER

Autor: Musa, Yunus, Farid Bdr, Muhammad, Dachlan, Amirullah, Dariati, Tigin
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2013
Předmět:
Popis: Penelitian bertujuan untuk mendapatkan genotipe unggul jagung yang mampu beradaptasi pada lahan kering dan salin dengan produktifitas tinggi.Hasil penelitian diharapkan memberi konstribusi dalam pengembangan lahan di sekitar pantai.Target khusus penelitian ini adalah diperoleh tolok ukur ketahanan, metode induksi mutasi, metode seleksi ketahanan mutan jagung terhadap salinitas dan kekeringan, serta pewarisan sifat dan heritabilitas dari karakter ketahanan jagung hasil induksi mutasi dengan dengan sinar gamma terhadap kekeringan dan salinitas.Peningkatan keragaman genetik dilakukan dengan induksi mutasi melalui penyinaran sinar gamma dari 3 kultivar jagung yaitu Sukmaraga, Lamuru dan Bisma. Benih tersebut diiradiasi dengan 6 dosis radiasi, yaitu 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy, 400 Gy dan 500 Gy. Penelitian dilaksanakan secara bertahap, yaitu seleksi dan pengujian pada fase kecambah, seleksi dan pengujian pada tingkat fase vegetatif serta seleksi dan pengujian pada tingkat produksi. ????????????Penelitian tahun kedua dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin mulai April sampai dengan Novembar 2013. Penelitian dalam bentuk percobaan dengan menggunakan petak-petak terpisah dalam kelompok. ????????????Hasil penelitian sementara menunjukkan bahwa: pada pemberian air dan kultivar yang sama, tanpa konsentrasi air laut menunjukkan respon terbaik pada semua perlakuan. Pada konsentrasi air laut dan pemberian air yang sama, semua kultivar memberikan respon terbaik pada pengamatan tinggi tanaman jagung. Pada kultivar dan konsentrasi air laut yang sama, perlakuan ketersediaan air 60% dan ketersediaan air 80% menunjukkan hasil terbaik pada tingkat pengujian. Rata-rata jumlah daun terbaik pada perlakuan ketersediaan air 60% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. kultivar Bisma dan Lamuru memperlihatkan hasil terbaik pada semua perlakuan pemberian air. Pada pengujian kultivar yang sama, pemberian konsentrasi air laut 50% memperlihatkan hasil terbaik kecuali pada perlakuan kultivar Lamuru. Konsentrasi air laut 50% memperlihatkan hasil terbaik pada perlakuan ketersediaan air 100% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Pada pengujian konsentrasi air laut yang sama, ketersediaan air 100% memperlihatkan hasil terbaik pada semua perlakuan. Rata-rata tinggi letak tongkol terbaik pada perlakuan ketersediaan air 100% dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Indeks klorofil terbaik pada kultivar Bisma adalah pada perlakuan konsentrasi air laut 50% dan ketersediaan air 80% sebesar 158.376,77 sedangkan terendah pada kultivar keturunan Bisma 200 gy dengan perlakuan konsentrasi air laut 50% dan ketersediaan air 60% sebesar 118.994,77.
Databáze: OpenAIRE