PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM KH. ABDURRAHMAN WAHID TENTANG MODERASI ISLAM

Autor: Bagas Mukti Nasrowi
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2020
Předmět:
Zdroj: Edukasia, Vol 1, Iss 1, Pp 71-84 (2020)
Edukasia, Vol 1, Iss 1 (2020)
ISSN: 2721-1169
2721-1150
Popis: This scientific study describes the strategic steps to moderate Islamic education by de-radicalizing and de-idealizing. One prominent figure who is concerned and concerned with expressing moderate Islam is KH. Abdurrahman Wahid. His ideas and ideas deserve to be interpreted in the perspective of Islamic education. The focus of the problem was emphasized on Gus Dur's thoughts on Islamic education, and then formulated in a model of deradicalization through education. The method used is a literature study with content analysis. The results of the study found that Gus Dur's thinking had implications for Islamic education which in its implementation was characterized by Neo-Modernist, liberation-based, multicultural-based Islamic Education, inclusive Islamic Education, and Humanist Islamic Education. The five approaches have supported the central structure of Islamic education rahmatan lil 'alamin which underlies the model of de-radicalization and de-ideology of Islamic education. Abstrak: Kajian ilmiah ini menjelaskan tentang langkah strategis moderasi pendidikan Islam dengan melakukan deradikalisasi dan deideologisasi. Salah satu tokoh yang inten dan concern dalam mengeksprsikan Islam yang moderat ialah KH. Abdurrahman Wahid. Ide dan gagasan beliau patut untuk diinterpretasikan dalam perspektif pendidikan Islam. Fokus permasalahan ditekankan pada pemikiran Gus Dur mengenai pendidikan Islam, untuk kemudian dirumuskan dalam suatu model deradikalisasi melalui pendidikan. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menemukan bahwa pemikiran Gus Dur berimplikasi terhadap pendidikan Islam yang pada implementasinya bercorak Pendidikan Islam berbasis Neo-Modernis, berbasis pembebasan, berbasis multikultural, Pendidikan Islam yang inklusif, serta Pendidikan Islam humanis. Kelima pendekatan tersebut telah menopang struktur sentral pendidikan Islam rahmatan lil ’alamin yang mendasari model deradikalisasi dan deideologisasi pendidikan Islam.
Databáze: OpenAIRE