UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga Linn) TERHADAP Streptococcus pyogenes SECARA In Vitro

Autor: Ratu Edo, Megaputri Yoriska, Pakan, Prisca Deviani, Rini, Desi Indria
Jazyk: indonéština
Rok vydání: 2022
Zdroj: Cendana Medical Journal (CMJ); Vol 10 No 2 (2022): November (Issue 24, year 2022); 218-226
Cendana Medical Journal (CMJ); Vol 10 No 2 (2022): November (Terbitan 24 Tahun 2022); 218-226
ISSN: 2302-3007
2746-6809
DOI: 10.35508/cmj.v10i2
Popis: Streptococcus pyogenes is a gram-positive bacterium that causes extensive infection, particularly in the respiratory tract and skin, also the 90% cause of pharyngitis cases encountered in the primary health care unit. Pharyngitis infections by S. pyogenes are treated with Penicillin G or other beta-lactam derivates, if left untreated or delayed may occur sekuele immunity, Acute Rheumatic Fever (ARF) that causes permanent damage to the heart valves or Rheumatic Heart Disease (RHD). Morbidity due to heart failure in RHD patient. In recent years there have been reports of resistance to antibiotic treatment in S. pyogenes infections cases. In East Nusa Tenggara, Kencur rhizomes (Kaempferia galanga Linn) is used for generations to cure complaints such as cough, flu, asthma, flatulence and abdominal pain. In accordance with previous research that proved Kencur rhizomes extract is an analgesic, anti-inflammatory, anti-helmintic, mosquito repellent, mosquito larvae growth inhibitor, vasodilator, anti-cancer, anti oxidant, sedative, anti-UVB and anti bacteria. The purpose of this research was to know the antibacterial activity of ethanol extract of kencur rhizome on S. pyogenes in vitro, effectiveness of Kencur rhizome extract as antibacterial and minimal concentration of Kencur rhizome extract which can inhibit the growth of S. pyogenes. The method of this research is True Experimental Research with Posttest Only Control Group Design as design. The sample of this study, used extract ethanol of Kencur rhizome which tested using the well diffusion method to observe the antibacterial activity prepare in eight concentrations (1 (100%), 2 (50%), 25%, 12.5%, 6.25%, 3.12%, 1, 56% and 0.78%), one positive control group (amoxicillin) and one negative control group (sterile aquadest) with three times replications. The results showed that the extract of ethanol Kencur rhizome has antibacterial activity but not effective as anti bacteria on the growth of S. pyogenes bacteria and the concentration 0.78% was determined as minimum inhibitory concentration.
Streptococcus pyogenes merupakan bakteri gram positif yang menyebabkan infeksi luas, khususnya pada traktus respiratorius dan kulit, serta 90% penyebab kasus faringitis yang ditemui pada unit pelayanan primer. Infeksi faringitis oleh S. pyogenes diterapi dengan Penisilin G atau turunan beta laktam lainnya, jika tidak diobati atau penanganannya lambat dapat terjadi sekuele imunitas, yaitu Demam Rematik Akut (DRA) yang menyebabkan kerusakan menetap pada katup jatung atau Penyakit Jantung Rematik (PJR). Morbiditas akibat gagal jantung sering pada penderita PJR. Pada beberapa tahun terakhir terdapat laporan yang menyatakan resistensi terhadap pengobatan antibiotik pada kasus infeski S. pyogenes. Di Nusa Tenggara Timur, Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) digunakan secara turun temurun untuk menyembuhkan keluhan seperti batuk, flu, asthma, perut kembung dan sakit perut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol rimpang kencur terhadap S. pyogenes secara in vitro, efektivitas ekstrak rimpang kencur sebagai antibakteri dan konsentrasi minimal ekstrak rimpang kencur yang dapat menghambat pertumbuhan S. pyogenes. Metode dari penelitian ini adalah Penelitian True Experimental dengan rancangan Posttest Only Control Group Design. Sampel penelitian ini menggunakan ekstrak etanol rimpang kencur dengan menggunakan metode difusi sumuran untuk melihat aktivitas antibakteri yang dibuat dalam delapan konsentrasi (Konsentrasi 1 (100%), 2 (50%), 3 (25%), 4 (12,5%), 5 (6,25%), 6 (3,12%), 7 (1,56%) dan 8 (0,78%)), satu kelompok kontrol positif (amoxicillin) dan satu kelompok kontrol negatif (aquadest steril) dengan tiga kali replikasi. Hasil menunjukan bahwa ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga Linn) memiliki aktivitas antibakteri tetapi tidak efektif sebagai antibakteri terhadap S. pyogenes dan konsentrasi 0,78% ditetapkan sebagai konsentrasi hambat minimum.
Databáze: OpenAIRE