DAUKU JAULI NGA’A KANA’A OLE 'SAYA TIDAK PERNAH LELAH MAKAN DAGING ORANG' PADA MASYARAKAT LOLI DI KABUPATEN SUMBA BARAT: TELAAH ANALISIS WACANA KRITIS
Autor: | Djawa, Alex, Sampe, Markus |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | Bianglala Linguistika: Jurnal Linguistik; Vol 9 No 1 (2021); 21-27 Bianglala Liguistika : Jurnal Linguistik; Vol 9 No 1 (2021): Bianglala Linguistika: Jurnal Linguistik; 21-27 |
ISSN: | 2339-0484 2775-250X |
DOI: | 10.35508/bianglala.v9i1 |
Popis: | Dauku jauli nga‟a kana‟a ole Saya tidak pernah lelah makan daging orang” pada masyarakat loli di Kabupaten Sumba Barat” merupakan suatu tuturan yang sifatnya menghina dan merendahkan martabat seseorang yang menjadi tujuan penghinaan itu. Penghinaan itu biasanya dilakukan di sebuah pesta adat yang dihadiri ribuan orang sebagai tamu undangan. Saat itulah pemilik dan penyelenggara pesta adat mengungkan kata-kata sindiran dan penghinaan itu kepada orang lain yang dibenci dan dimusuhinya. Ungkanpan “Dauku jauli nga‟a kana‟a ole “saya tidak pernah lelah makan daging orang” sesungguhnya ditujukannya kepada seseorang yang, setiap pesta pasti hadir, makan dan membawa pulang daging ke rumahnya, tetapi orang itu tidak pernah pesta untuk member makan pada tamu yang diundangnya, apalagi untuk membagi daging pada undangannya. Karena itu, melalui pesta adat yang diselenggarakannya, ia mengungkapkan kata-kata itu sebagai penghinaan dan ia juga mau menunjukkan kepada seluruh tamu undangan bahwa ia mampu menyelenggarakan pesta adat dan member makan dan membagikan daging untuk dibawa pulang oleh setiap tamu yang diundangnya. Melalui pesta adat yang diselenggrakannya secara implisit ia juga menunjukkan kehebatan dan kesombongannya. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |