What is The Pacing Mode?
Autor: | Beny Hartono |
---|---|
Jazyk: | English<br />Indonesian |
Rok vydání: | 2016 |
Předmět: | |
Zdroj: | Majalah Kardiologi Indonesia, Vol 35, Iss 4 (2016) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 0126-3773 2620-4762 |
DOI: | 10.30701/ijc.v35i4.499 |
Popis: | Seorang wanita 56 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan dada rasa tidak nyaman dan sensasi seperti ada hentakan di dada sampai ke leher yang dirasakan sejak 3 bulan terakhir yang makin sering. Kadang pasien merasakan sesak nafas dan nyeri kepala. Pasien dengan riwayat pemasangan pacu jantung kurang lebih 8 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Rekaman EKG terlihat seperti gambar di bawah ini, Pada panel A, tampak rekaman EKG yang memperlihatkan adanya pacing spike sebelum timbulnya gelombang QRS, yang menandakan pemacuan dari ventrikel. Namun bila kita lihat lebih memperlihatkan adanya pacing spike sebelum timbulnya gelombang QRS, yang menandakan pemacuan dari ventrikel. Namun bila kita lihat lebih Panel A. Rekaman 12 sadapan EKG Jurnal Kardiologi Indonesia 304 Jurnal Kardiologi Indonesia Vol. 35, No. 4 Oktober - Desember 2014 teliti, pada beat pertama dan beat kedua terlihat adanya gelombang P yang mendahului (terutama pada sadapan III, gelombang P terlihat paling jelas) sebelum timbulnya gelombang QRS. Tidak ada pacing spike yang mendahului timbulnya gelombang P menandakan tidak adanya pemacuan dari atrium, hanya sensing dari gelombang atrium. Pada beat ke-3 dan ke-4 tidak terlihat adanya gelombang P yang mendahului pemacuan ventrikel, dan terlihat interval yang memanjang antara beat ke-2 dan ke-3 serta beat ke-4. Dari EKG diatas, apa mode pacu jantung yang dipasang pada pasien tersebut dan apakah terdapat disfungsi alat pacu jantung sehingga terdapat keluhan tidak nyaman pada pasien ini dalam 3 bulan terakhir? |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |