Efektivitas Metode Penyuluhan dalam Percepatan Transfer Teknologi Padi Di Jawa Timur
Autor: | Eddy Purnomo, Nugraha Pangarsa, Kuntoro Boga Andri, M. Saeri |
---|---|
Jazyk: | English<br />Indonesian |
Rok vydání: | 2015 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Vol 1, Iss 2, Pp 191-204 (2015) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2406-8780 2654-7953 |
DOI: | 10.17977/um031v1i22015p191 |
Popis: | Abstrak: Pemahaman mendalam terkait proses interaksi dan komunikasi yang terjadi dalam suatu struktur sosial petani, memudahkan pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan efisien baik dari segi waktu maupun tenaga. Tujuan dari pengkajian ini adalah mengidentifikasi dan merumuskan pola jaringan sosial yang ada di masyarakat petani untuk komoditas padi spesifik kabupaten/etnis, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam percepatan transfer teknologi padi di dalam jaringan sosial petani, mengidentifikasi media dan metode penyuluhan yang relatif paling disenangi oleh pengguna dalam jaringan sosial dan merumuskan strategi penyuluhan PTT Padi. Pengkajian dilaksanakan di 3 kabupaten di Jawa Timur yang mewakili sosial budaya/etnis. Metode yang digunakan dalam pengkajian ini adalah dengan pendekatan sosiometri. Populasi dan sampel yang menjadi objek kajian merupakan pihak/pelaku yang terdedah oleh informasi PTT Padi Sawah. Hasil analisis menunjukkan bahwa hand phone (HP) dan alat transportasi (motor/sepeda) merupakan sarana komunikasi yang diperlukan untuk mempererat dan mempercepat komunikasi dalam jaringan komunitas. Upaya yang sering dilakukan, agar inovasi teknologi cepat sampai pada anggota jaringan, adalah melakukan pertemuan tatap muka dan kunjungan, media penyuluhan yang paling disukai anggota jaringan komunitas untuk transfer inovasi teknologi adalah media televise, serta brosur/buku saku dan metode penyuluhan yang dinilai paling efektif adalah sekolah lapang, temu lapang dan demplot. Pola Jaringan Komunikasi di Kabupaten Tuban, pola interaksi yang terbentuk cenderung terdispersi pada jalur interaksi yang relatif panjang. Untuk Pola jaringan komunikasi hasil pengkajian di Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa pola komunikasi antar individu petani bersifat lebih teratur, sedangkan pola jaringan komunikasi di Kabupaten Jember, bahwa struktur komunikasinya menunjukkan multi saluran. Hal ini ditandai dimana dari tiga level tersebut interaksi timbal balik dapat terjadi tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya. Abstract: In-depth understanding related to the interaction and communication process that occurs in a social structure of farmers facilitates the implementation of effective and efficient counseling both in terms of time and energy. The purpose of this study is to identify and formulate the existing social network patterns in farmer communities for district / ethnic-specific rice commodities, to know the factors that influence the acceleration of rice technology transfer in farmers' social networks, identify the media and the most favored extension methods by users in social networks and formulating rice PTT extension strategies. The assessment was carried out in 3 districts in East Java that represented social culture/ethnicity. The method used in this study is a sociometric approach. The population and sample that are the object of study are the parties/actors who are exposed to the information on PTT Paddy Fields. The results of the analysis show that handphones (mobile phones) and transportation equipment (motorbikes/bicycles) are the means of communication needed to strengthen and accelerate communication in the community network. Efforts that are often made, so that technological innovation will quickly reach network members, are conducting face-to-face meetings and visits, the most popular counseling media for community network members to transfer technological innovations is television media, as well as brochures/pocketbooks and extension methods that are considered the most effective, is a field school, field meeting, and demonstration plot. Communication Network Patterns in Tuban Regency, the interaction patterns formed tend to be dispersed on relatively long interaction pathways. The pattern of the communication network as a result of the assessment in Trenggalek Regency shows that the communication pattern between individual farmers is more regular, while the communication network pattern in Jember Regency shows that the communication structure shows multiple channels. This is marked wherefrom these three levels reciprocal interaction can occur without adhering to who is the central figure. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |