Pembuktian Konsep Law Of One Price (LOOP) Dalam Absolute Purchasing Power Parity Menggunakan The Big Mac Index Antar Negara The Six Cheapest (Indonesia – Malaysia) Per Juli 2021

Autor: Pangestuti, Dewi Cahyani, Riantiarno, R. Ferry
Rok vydání: 2021
Předmět:
Zdroj: JURNAL NUSANTARA APLIKASI MANAJEMEN BISNIS; Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal NUSAMBA; 184-198
Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis; Vol 6 No 2 (2021): Jurnal NUSAMBA; 184-198
ISSN: 2528-0929
2549-5291
DOI: 10.29407/nusamba.v6i2.16316
Popis: This study aims to prove the existence of the absolute purchasing power parity theory using The Big Mac Index and take the example of The Six Cheapest countries, two of which are Indonesia and Malaysia. The data taken is secondary data that has been measured and processed by The Economist which contains the prices of the Big Mac units sold by each country, in The Big Mac Index is 56 countries with different incomes. The method used is a descriptive method, with the literature method technique. The results show that in the end absolute purchasing power parity will not be formed in the free market. This is stated by the non-meeting points of purchasing power parity under conditions of real consumption. Also, it is proven by the undervalued value of the rupiah and ringgit in Indonesia and Malaysia against the US dollar, as well as the level of consumption of each country that must be adjusted.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan eksistensi teori paritas daya beli absolut dengan menggunakan The Big Mac Index, pada contoh negara The Six Cheapest, dua diantaranya adalah Indonesia dan Malaysia. Data yang diambil adalah data sekunder yang diukur dan diolah oleh The Economist yang memuat harga-harga dari satuan Big Mac yang dijual oleh 56 negara dengan pendapatan yang berbeda-beda. Metode yang dipakai yakni metode deskriptif, dengan teknik metode kepustakaan. Hasil dari penelitian menunjukkan pada akhirnya paritas daya beli absolut tidak akan terbentuk di pasar bebas. Hal ini dinyatakan atas tidak bertemunya titik paritas daya beli dalam kondisi konsumsi riil. Serta dibuktikan dari undervalued-nya nilai rupiah dan ringgit pada negara Indonesia dan Malaysia terhadap dolar AS, serta tingkat konsumsi masing-masing negara yang harus disesuaikan.
Databáze: OpenAIRE