Perilaku Nyamuk Mansonia dan Potensi Reservoar dalam Penularan Filariasis di Desa Gulinggang Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan
Autor: | Supri Supriyono, Suriyani Tan, Upik Kesumawati Hadi |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2017 |
Předmět: | |
Zdroj: | Aspirator: Journal of Vector Borne Diseases Studies, Vol 9, Iss 1 Juni, Pp 1-10 (2017) |
ISSN: | 2338-7343 2085-4102 |
Popis: | Mansonia is the one of mosquitoes that can transmit filariasis in Indonesia. The research was conducted to determine diversity of Mansonia in Gulinggang Village Balangan District South Kalimantan Province and the role of reservoir on transmitting filariasis. The research was conducted in January until Mei 2015 with cross sectional data collection. Adult mosquitoes were collected by Bare Leg Collection method on three houses, which have patients with positive filaria. Adult mosquitoes collecting were done in indoor and outdoor start from 18.00‐06.00. Blood sampling were done on cats that maintenance by the origin people to observe of microfilaria. The result showed there were five species of Mansonia i.e. Ma. uniformis, Ma. dives, Ma. annulifera, Ma. annulata, and Ma. bonneae. Ma. uniformis was the most collected mosquitoes indoor biting (37.99%), and Ma. dives was the most outdoor biting (56.80%). The biting activity of Ma. uniformis was peak indoors at 18:00–18:45 and outdoor at 20:00–20:45. The biting activity of Ma. dives was peak outdoor at 19:00‐19:45. Eight from ten (80%) domestic cats were positive of microfilaria. Based on theresult, it was conclude that filariasis in Gulinggang village was supported by the existence of domestic cat and the vectors.Keywords: filariasis, Mansonia, reservoar, microfilaria, Gulinggang VillageAbstrak. Mansonia merupakan satu di antara genus nyamuk yang berperan dalam penularan filariasis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis nyamuk Mansonia dan peranan reservoar dalam penularan filariasis di Desa Gulinggang Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian survei dilakukan di Desa Gulinggang yang merupakan desa endemik filariasis yaitu pada bulan Januari sampai dengan Mei 2015 dengan pengumpulan data secara cross sectional. Penelitian menggunakan 3 rumah yang terdapat penderita filariasis. Penangkapan nyamuk dilakukan dengan metode Bare Leg Collection. Penangkapan dilakukan di dalam dan di luar rumah dari pukul 18:00‐06:00. Pengambilan darah dilakukan pada kucing domestik peliharaan penduduk setempat untuk dilakukan pemeriksaan mikrofilaria. Hasil penelitian didapatkan lima spesies nyamuk yaitu Ma. uniformis, Ma. dives, Ma. annulifera, Ma. annulata, dan Ma. bonneae. Ma. uniformis merupakan nyamuk yang paling banyak tertangkap di dalam rumah yaitu sebesar 37.99% sedangkan nyamuk Ma. dives banyak tertangkap di luarrumah yaitu sebesar 56.80%. Puncak kepadatan nyamuk Ma.uniformis ini mengisap darah orang di dalam rumah terjadi pada pukul 18:00–18:45, sedangkan di luar rumah pada pukul 20:00–20:45. Ma. dives memiliki puncak kepadatan pada pukul 19:00‐19:45. Sebanyak 10 ekor kucing yang diperiksa darah, menunjukkan 8 ekor terdapat mikrofilaria. Dari data ini menunjukkan bahwa kejadian filariasis di Desa Gulinggang selain terdapat nyamuk sebagai vektornya juga kucing juga berperan sebagai reservoarnya.Kata Kunci: filariasis, Mansonia, reservoar, mikrofilaria, Desa Gulinggang |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |