Kajian Pemanfataan Padang Lamun Sebagai Lahan Budidaya Ikan Baronang di Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai
Autor: | Rustam E Paembonan, Firdaut Ismail, Nebuchadnezzar Akbar, Irmalita Tahir |
---|---|
Rok vydání: | 2019 |
Zdroj: | Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan. 2:48-62 |
ISSN: | 2620-570X 2656-7687 |
Popis: | Komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana cahaya matahari masih dapat mencapai dasar laut. Padang lamun merupakan suatu komunitas dengan produktivitas primer dan sekunder yang sangat tinggi, detritus yang dihasilkan sangat banyak, dan mampu mendukung berbagai macam komunitas hewan. Salah satu penyebabnya adalah pemanfaatan daerah pantai yang dapat memberikan pengaruh terhadap keberadaan padang lamun. Ancaman terhadap eksistensi padang lamun ini diduga menyebabkan ikan baronang menurunnya nilai produksi hal ini akan memberikan pengaruh terhadap kondisi stok ikan baronang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasikan kondisi ekosistem lamun di perairan di Pulau Sembilan, (2) Menganalisis hubungan kondisi ekologis padang lamun terhadap pertumbuhan ikan baronang di Pulau Sembilan. Pengumpulan data dilakukan sejak bulan Agustus hingga September 2015 di padang lamun perairan Pulau Liang-liang, Kabupaten Sinjai. Pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dilapangan dengan melakukan pengukuran kualitas air, kerapatan arus, kerapatan, penutupan lamun dan pertumbuhan ikan baronang. Pengamatan terhadap padang lamun di perairan Pulau Liang-liang merupakan vegetisi campuran (heterospesifik) yang didominasi oleh Cymodocea serrulata di stasiun I, II dan III serta didominasi oleh Syringodium isoetifolium dan Halodule Uninervis, dengan total kerapatan 214 ( teg/m2), penutupan 20.15 ( % ) pada stasiun I, Stasiun II dengan total kerapatan 129 ( teg/m2), penutupan 9.66 ( % ) sedangkan pada stasiun III dengan total kerapatan 188 ( teg/m2), penutupan 10.84 ( % ). Pengamatan terhadap pertumbuhan ikan baronang S.canaliculatus dibedakan atas stasiun I mencapai kisaran 10 g, sedangkan pengamatan pada Stasiun II dengan pertambahan bobot berat selama penelitian adalah 5 g dan pengamatan pada Stasiun III (Pasir berlempung) pertumbuhan berat 8 g. Kata kunci : kajian, padang lamun, ikan baronang, pulau sembilan |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |