Perbandingan outcome penanganan pembedahan dan tanpa pembedahan pada fraktur radius distal di RSUP Sanglah periode April 2016-Agustus 2017
Autor: | Putu Prabhawati DwiKrisna, I Wayan Subawa, IGL Ngurah Agung Artha Wiguna |
---|---|
Rok vydání: | 2020 |
Předmět: | |
Zdroj: | Intisari Sains Medis. 11:1081-1084 |
ISSN: | 2503-3638 2089-9084 |
Popis: | Background: Fracture of the distal radius is one of the most common fractures of the wrist. The incidence of fracture of the distal radius increases in each year. Management on the fracture of the distal radius can be grouped into two ie surgery and without surgery.Aim: This study aims to determine the comparison of successful treatment between fracture of distal radius surgically and without surgery.Method: This research used descriptive cross-sectional approach which is conducted at Sanglah General Hospital (RSUP) Denpasar. Data obtained was secondary data in the form of patient's medical record from April 2016 - August 2017 as well as primary data from patient interview. Data were analyzed using SPSS program.Result: This study indicated that the most involved gender was men classified as adult (25-59 years). The incidence of most fracture of distal radius was caused by traffic accidents. It also obtained that there were no different outcomes between surgical and non-surgical therapy in patients with fracture of distal radius.Conclusion: The comparison of surgical and non-surgical outcome at distal radius do not show significant differences statistically. Fraktur radius distal adalah salah satu dari macam fraktur yang biasa terjadi pada pergelangan tangan. Angka kejadian fraktur radius distal meningkat di setiap tahunnya. Penatalaksanaan pada fraktur radius distal dapat dikelompokan menjadi dua yaitu pembedahan dan tanpa pembedahan.Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan keberhasilan terapi penanganan fraktur radius distal dengan pembedahan dan tanpa pembedahan.Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. Data yang diperoleh berupa data sekunder rekam medis pasien periode April 2016 – Agustus 2017 dan data primer dari wawancara pasien. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS.Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin terbanyak yaitu pada laki-laki tergolong dewasa (25-59 tahun). Insiden fraktur radius distal terbanyak disebabkan oleh kecelakaan lalulintas. Penelitian ini juga mendapatkan hasil tidak terdapat perbedaan hasil outcome terapi pembedahan dan tanpa pembedahan pada pasien fraktur radius distal.Kesimpulan: Perbandingan outcome penanganan pembedahan dan tanpa pembedahan pada fraktur radius distal tidak menunjukan perbedaan yang signifikan secara statistic. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |