Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Autor: Santi Agustina, Endang Siti Mawarni, Yuna Trisuci Aprillia
Rok vydání: 2020
Zdroj: Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 12:865-872
ISSN: 2654-4563
2354-6093
DOI: 10.35816/jiskh.v12i2.427
Popis: Ibu mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembanan Bayi dan Balita, khususnya pengetahuan ibu memiliki pengaruh kepada pola pikir dan tingkat kepedulian untuk memberikan asupan makan yang tepat untuk anaknya. Bayi dan balita masuk dalam kelompok rawan gizi di masyarakat dimana prevalensi gizi kurang tertinggi pada bayi dan balita. Dalam laporan RISKESDAS 2018 balita gizi kurang di Indonesia tercatat sebesar 17.7% masih dibawah taret RJPMN yaitu 17%. Sedangkan permasalahan gagal tumbuh yang ditandai dengan dengan tubuh pendek atau stunting sebesar 30,8%. Besaran prevalensi di Jawa Barat untuk gizi kurang di wilayah Jawa Barat masih di atas 14% dan angka stunting masih diatas angka nasional yaitu 31%. Profil Dinas kesehatan Kota Depok tahun 2017 menyampaikan Jumlah balita gizi lebih 5,57%, balita kurus 2,99% dan balita sangat kurus/gizi buruk sebanyak 0,06%. Masalah tersebut muncul bukan hanya karena kekurangan pangan namun bisa dari faktor lain seperti pemberian MP-ASI yang tidak adekuat tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang ada diusianya dan penyapihan dini. Memburuknya keadaan gizi bayi juga terjadi akibat ketidaktahuan ibu mengenai metode MP-ASI yang tepat sehingga praktik pemberian makanan pada bayi dapat mengakibatkan masalah gizi kurang, stunting serta gizi lebih atau obesitas. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Jumlah populasi dan sampel sebanyak 35 responden. Dari hasil analisis univariat didapatkan ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 26 orang (74.3%), ibu yang berusia < 20 dan > 35 tahun sebanyak 24 (68.6%), jumlah ibu yang berpendidikan tinggi (SMA-Perguruan Tinggi) sebanyak 20 (57.1%), sebagian ibu baru memiliki anak pertama sebanyak 19 (54.3%), sebagian besar ibu tidak bekerja atau ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 26 (74.3%), hampir seluruh reponden memiliki buku KIA sebanyak 34 (97.1%) dan riwayat pemerian ASI Eksklusif sebanyak 23 (65.7%). Hasil dari analisis bivariat didapatkan variabel yang berhubungan adalah variabel umur (nilai p=0,015), pendidikan (nilai p=0,019), paritas (nilai p=0,004), dan riwayat pemberian ASI Eksklusif (0,003). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Variabel paritas adalah variabel yang paling dominan atau besar pengaruhnya terhadap pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI (MPA-ASI) sehingga para ibu sudah diberikan informasi yang tepat sejak kehamilan terkait ASI Eksklusif dan Pemberian MPASI dan bisa mencari informasi menggunakan teknologi atau gawai untuk bisa mengakses informasi pemberian MP-ASI yang tepat.
Databáze: OpenAIRE