Hubungan Asupan Vitamin B6 dengan Sindrom Pramenstruasi pada Siswi SMP
Autor: | Carissa Maharani Amry, Purnamawati Tjhin |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Biomedika dan Kesehatan. 5:144-152 |
ISSN: | 2621-5470 2621-539X |
DOI: | 10.18051/jbiomedkes.2022.v5.144-152 |
Popis: | Latar BelakangBanyak wanita mengeluhkan gejala tidak nyaman beberapa hari sebelum menstruasi berupa masalah emosi sampai rasa tidak nyaman pada daerah perut, kondisi ini disebut sindrom pramenstruasi.Kurangnya zat gizi salah satunya vitamin B6 merupakan faktor risiko terjadinya sindrom pramenstruasi. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan asupan vitamin B6 dengan sindrom pramenstruasi pada siswi SMP. Metode Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional, pada 162 siswi SMPN 75 Jakarta, yang diambil dengan teknik cluster random sampling dan simple random sampling. Pengukuran kejadian sindrom pramenstruasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner sPAF dan asupan vitamin B6 menggunakan kuesioner SQ-FFQ. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square. Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan etik nomor 7/KER-FK/II/2022. HasilHasil penelitian menunjukkan bahwa siswi yang mengalami sindrom pramenstruasi sebagian besar berusia 15-16 tahun (20.8%), mengalami menarche pada usia di bawah 12 tahun (16.4%), kurang melakukan olahraga (15.6%), memiliki indeks massa tubuh (IMT) pada kategori gizi berlebih (25.0%), dan mengonsumsi makanan yang mengandung cukup vitamin B6 (15.0%). Hasil analisis bivariat antara variabel bebas dan tergantung didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara sindrom pramenstruasi dengan usia (p = 0.054), usia menarche (p = 0.630), olahraga (p = 0.726), IMT (p = 0.131), dan asupan vitamin B6 (p=1.000). KesimpulanTidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin B6, karakteristik sosiodemografi (usia, usia menarche), olahraga, dan indeks massa tubuh (IMT) dengan sindrom pramenstruasi. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |