CERITA RAKYAT DI KABUPATEN KUNINGAN SEBAGAI RUJUKAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA; KAJIAN FOKLOR

Autor: Gilang Kripsiyadi Praramdana, Asep Jejen Jaelani
Rok vydání: 2019
Zdroj: Semantik. 8:50-56
ISSN: 2549-6506
2252-4657
Popis: Dari hasil analisis sample data, baik bersumber pustaka maupun responden tokoh ditemukan 19 (Sembilan belas) kumpulan cerita rakyat. Genre yang ada dari ke-sembilanbelas kumpulan cerita rakyat tersebut meliputi: 1) enam genre sasakala (legenda), 2) empat genre dongeng sasatoan (fabel), 3) dua bergenre mite (cerita mitos), 4) tiga genre kehidupan manusia (farabel), dan 5) empat bergenre babad (cerita asal muasal kejadian tempat). Dari 19 (sembilan belas) data cerita rakyat, 7 (tujuh) diantaranya cerita rakyat has yang tersebar turun temurun di masyarakat Sunda Kabupaten Kuningan, sedangkan 12 kumpulan cerita rakyat lainnya merupakan cerita rakyat masyarakat Sunda Jawa Barat dan Banten yang tersebar di masyarakat Kuningan. Dari penjabaran nilai moralitas yang ditemukan yaitu: (1) moral manusia kepada tuhan (MMT), yang berjumlah 3 (tiga) cerita rakyat (15%), berjudul “ Nyi Anteh, Tukang Kai, jeung Syekh Abdul Qodir Jaelani ”; (2) moral manusia terhadap dirinya (MMD), berjumlah 2 cerita ( 10,5 %), berjudul “ Ciung Wanara dan Sangkuriang ”; (3) moral manusia terhadap manusia (MMM), berjumlah 11 cerita rakyat ( 57,8 %), berjudul “ Embah Dako , Syeh Abdul Qodir Jaelani, Sasakala Cigugur, Sasakala Batu Ceurik, Hawangan Surakatiga, Sakdang Kuya jeung Monyet Ngalanangka, Oray cai Teu Peurahan, Sireum jeung Gajah, Nyi anteh, Ciung Wanara, dan Maung Panjalu ” ; dan (4) Moral manusia terhadap alam (MMA), berjumlah 5 (lima) kumpulan cerita rakyat (26%), berjudul “ Hayam Pelung, Sasakala Cigugur, Hawangan Surakatiga, Sasakala Jalaksana, Sakadang Kuja Jeung Maung Silih Duruk ” . sedangkan (5) Moral manusia terhadap waktu (MMW) ada 3 (tiga) cerit rakyatr (15%), berjudul “ Sangkuriang, Si Kabayan di Cukur, dan Sakadang Kuya jeung Maung silih Duruk ”
Databáze: OpenAIRE