Sumbangan Pemikiran Ian G. Barbour mengenai Relasi Sains dan Agama terhadap Islamisasi Sains

Autor: Fitri Meliani, Nanat Fatah Natsir, Erni Haryanti
Rok vydání: 2021
Zdroj: JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 4:673-688
ISSN: 2614-8854
DOI: 10.54371/jiip.v4i7.331
Popis: Hubungan sains dan agama adalah hubungan yang rumit. Keduanya selalu menjadi wacana diskusi yang menarik. Sains dalam kehidupan manusia selalu berkembang dan berubah. Sedangkan agama selalu dianggap tradisi turun temurun yang dipertahankan oleh masyarakat tertentu. Salah satu tokoh yang mengangkat masalah sains dan agama adalah Ian G. Barbour. Barbour berusaha memetakan aspek metodologis, konseptual hingga praktis relasi antara sains dan agama dalam tipologi. Tipologi Barbour terdiri dari empat tingkatan, yaitu konflik, independensi, dialog, dan integrasi. Ketika berbicara tentang agama, perhatian Barbour nyaris terbatas pada teologi, dan ketika berbicara tentang sains, perhatiannya terutama tertumpu pada ada yang disampaikan oleh isi teori-teori paling mutakhir dalam ilmu alam. Dengan adanya integrasi agama dan sain yang Barbour ungkapkan menjadi titik awal pencetusan Islamisasi sains. Gerakan Islamisasi Ilmu oleh Al-Faruqi dan Syed M. Naquib al-Attas hadir untuk menyelamatkan ilmu pengetahuan dari westernisasi, dan menjawab keresahan psrs ilmuwan Islam yang khawatir dengan kerusakan tauhid dan alam akibat dampak negatif sains Barat. Keduanya menekankan konsep tauhid sebagai dasar ilmu pengetahuan.
Databáze: OpenAIRE