Humanisme Dalam Islam

Autor: Siti Kholisoh
Rok vydání: 2023
DOI: 10.31219/osf.io/am5c7
Popis: Islam sebagai ajaran suci sangat memperhatikan kearifan kemanusiaan sepanjang zaman. Ajaran Islam memberikan perlindungan dan jaminan nilai-nilai kemanusiaan kepada semua umat. Setiap muslim dituntut mengakui, memelihara, dan menetapkan kehormatan diri orang lain. Tuntutan ini merupakan cara mewujudkan sisi kemanusiaan manusia yang menjadi tugas pokok dalam membentuk dan melangsungkan hidup umat manusia.Pendidikan sebagai proses pemanusiawian manusia (humanisasi) bersumber dari pemikiran humanisme. Hal ini sejalan dengan makna dasar humanisme sebagai pendidikan manusia Sistem pendidikan dalam Islam yang dibangun atas dasar nilai-nilai humanistik sejak awal kemunculannya sesuai dengan esensinya sebagai agama kemanusiaan. Islam menjadikan dimensi kemanusiaan sebagai orientasi pendidikannya. Sangatlah naif kalau dikatakan bahwa konsep pendidikan humanistik-Islami merupakan konsep pendidikan Barat yang diberi label Islam.Diakui atau tidak, paradigma yang dipakai dalam pendidikan Islam di Indonesia masih bersifat konservatif-normatif. Hal itulah yang menyebabkan pendidikan Islam berjalan stagnan dan sulit berkembang. Konservatif berarti kolot, bersikap mempertahankan keadaan dan tradisi yang berlaku. Sedangkan normatif lebih berpegang teguh pada norma, menurut norma atau kaidah yang berlaku. Kondisi yang demikian memerlukan perubahan paradigma serta pemikiran yang revolusioner untuk merubah pola pendidikan Islam di Indonesia saat ini. Pola-pola pemikiran yang progresif tanpa meninggalkan nilai-nilai humanisme mutlak diperlukan dalam rangka memajukan pendidikan Islam. Teori pendidikan humanistik yang muncul pada tahun 1970-an bertolak dari tiga teori filsafat, yaitu: pragmatisme, progresivisme dan eksistensialisme.
Databáze: OpenAIRE