ANALISIS FAKTOR SOCIOECONOMIC STATUS (SES) TERHADAP KESEHATAN MENTAL: GEJALA DEPRESI DI INDONESIA
Autor: | Yustika Tri Dewi, Riki Relaksana, Adiatma Y. M. Siregar |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Zdroj: | Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia. 5 |
ISSN: | 2598-3849 2527-8878 |
Popis: | Indonesia:Menurut World Federation Mental Health, 1 dari 5 orang di dunia mengalami gangguan mental. Menurut beberapa studi yang sudah dilakukan, salah satu faktor penyebabnya adalah faktor status sosial ekonomi yang masih rendah di negara-negara berkembang. Oleh karena itu, penenilitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor status sosial ekonomi terhadap gangguan mental gejala depresi yang ada di salah satu negara berkembang yaitu Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berbasis data sekunder yang diambil dari data Indonesia Family Life Survey (IFLS) menggunakan kuesioner CESD-10 untuk variabel gejala depresi. Variable Gejala Depresi yang didapat dari IFLS terlebih dahulu diolah menggunakan rasch model lalu seluruh variabel diolah menggunakan metode regresi logistik. Hasilnya, terdapat hubungan negatif antara faktor status sosial ekonomi dengan gangguan mental gejala depresi di Indonesia. Faktor status sosial ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap gangguan mental gejala depresi di Indonesia yang berarti setiap terjadi peningkatan dari status sosial ekonomi yang dalam hal ini mencangkup pendidikan, kekayaan, dan status pekerjaan seseorang, akan menurunkan tingkat gangguan mental gejala depresi di Indonesia.English:According to the World Federation of Mental Health, 1 in 5 people in the world experience mental disorders. According to several studies, one of the contributing factors is the low socioeconomic status factor in developing countries. Therefore, this study was conducted to find out how the influence of socioeconomic status factors on mental disorders (depressive symptoms) in one of the developing countries, Indonesia. This study uses quantitative methods based on secondary data taken from Indonesia Family Life Survey (IFLS) using the CESD-10 questionnaire for depressive symptom variables. Depressive Symptoms variable obtained from the IFLS are first processed using the Rasch model then all variables are processed using the logistic regression method. As a result, there is a negative relationship between socioeconomic status factors and mental disorders (depressive symptoms) in Indonesia. Socioeconomic status factors significantly affect the mental disorders of depressive symptoms in Indonesia, which means that any increase in socioeconomic status which in this case covers the education, wealthy, and employment status of a person, will reduce the level of mental disorders of depressive symptoms in Indonesia. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |