Popis: |
Penelitian ini dilatarbelakangi karena dampak yang nyata kehilangan pembelajaran bagi peserta didik secara khusus kurang mampu dan daerah terpencil, akibat penutupan sekolah dan pembelajaran jarak jauh. Di sisi lain menjaga peserta didik agar tetap aman dari bahaya virus COVID-19 adalah hal yang utama. Pembelajaran jarak jauh merupakan solusi dari dilema ini, namun sangat sulit diterapkan oleh peserta didik kurang mampu dan daerah terpencil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk learning loss, penyebab learning loss, upaya penanggulangan learning loss dan mutu pembelajaran pada Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk learning loss utama yang terjadi adalah bahwa peserta didik merasakan belajar lebih sedikit dibandingkan saat pembelajaran tatap muka di kelas berlangsung. Kebiasaan belajar bergantung kepada guru ini menyebabkan anak kurang mampu untuk belajar sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di sekitarnya. Program BDR (Belajar Dari Rumah) dicanangkan agar menghindari terjadinya learning loss. Upaya guru sebagai garda terdepan dalam meminimalisir learning loss, yakni merancang pembelajaran yang bervariasi, sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat peserta didik (Pembelajaran Berdasarkan Kebutuhan Peserta didik). Untuk mengatasi learning loss, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan program yang ditargetkan untuk pemulihan yang dipercepat dan menggunakan metode pelatihan dan komunikasi berbiaya rendah untuk mendukung guru dan melibatkan orangtua. |