Autor: |
Abdul Farid, Adelia Firdausy, Alifia Sulaiman, Dewi Simangunsong, Febi Sulistyani, Frizca Varianti, Kevin Ong, Livia Kristiany, Nancy Mustika, Natasha Febiani, Salsabela Komalasari, Salsabila Salsabila, Sherin Azzahra, Yasmin Zulfah, Toetik Aryani |
Rok vydání: |
2022 |
Předmět: |
|
Zdroj: |
Jurnal Farmasi Komunitas. 9:152-157 |
ISSN: |
2355-5912 |
DOI: |
10.20473/jfk.v9i2.32924 |
Popis: |
Pandemi COVID-19 di Indonesia pertama kali diumumkan pada Maret 2020. Kasus COVID-19 yang terus meningkat mendorong pemerintah untuk menetapkan berbagai macam kebijakan untuk menekan angka positif COVID-19 seperti penerapan protokol kesehatan, physical distancing, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pandemi COVID-19 telah menimbulkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya yaitu terhambatnya pelayanan kefarmasian. Oleh karena itu, penerapan telefarmasi di kalangan masyarakat dapat menjadi sebuah pelayanan alternatif demi mengurangi tendensi interaksi aktif secara langsung antara apoteker dengan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan layanan telefarmasi di era pandemi COVID-19 dari perspektif masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian Cross-Sectional dengan instrumen berupa kuesioner yang disebar secara online melalui google form. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling dengan kriteria inklusi masyarakat umum berusia 15-65 tahun yang berdomisili di Pulau Jawa. Berdasarkan hasil survei terhadap 243 responden, 90 responden (37,03%) pernah menggunakan telefarmasi dan dari 90 responden tersebut semuanya (100%) merasa terbantu dengan adanya pembelian obat secara online, 56 responden (62,2%) menyatakan pelaksanaan pemantauan terapi obat melalui telefarmasi berjalan dengan efektif, 58 responden (64,4%) menyatakan pelaksanaan pemantauan efek samping obat berjalan dengan efektif, dan 72 responden (80%) dapat memahami Informasi obat yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan telefarmasi di era pandemi COVID-19 efektif dari perspektif masyarakat. Namun, pemahaman dan minat masyarakat terkait telefarmasi masih kurang sehingga penggunaannya masih cukup rendah di masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan promosi kesehatan terkait telefarmasi agar masyarakat lebih mengenal telefarmasi dan dapat memaksimalkan penggunaanya di era pandemi COVID-19. |
Databáze: |
OpenAIRE |
Externí odkaz: |
|