Popis: |
Latar Belakang: Gagal ginjal kronis merupakan kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia. Penatalaksanaan pasien gagal ginjal kronik harus dilengkapi dengan technical treatment , antara lain tranplantasi ginjal, hemodialisis atau peritoneal dialysis. Pada tahun 2013 ada 1.185 kunjungan pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi klien tentang penyakit gagal ginjal kronik dengan perubahan harga diri di ruang Hemodialisa RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi. Metode: Penelitian korelasi dengan rancangan cross sectional pada 43 responden yang diambil secara accidental sampling . Pengumpulan data dengan kuisioner persepsi dan harga diri klien gagal ginjal kronik yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Pengujian hipotesis penelitian dengan coeficient contingensi . Hasil: Persepsi responden tentang gagal ginjal kronik di ruang Hemodialisa RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Grobogan sebagian besar negatif sejumlah 26 responden (60,5%) dan harga diri baik sejumlah 17 responden (39,5%). Harga diri responden gagal ginjal kronik sebagian besar buruk sejumlah 26 responden (60,5%) dan harga diri baik sejumlah 17 responden (39,5%). Simpulan: Ada hubungan antara persepsi klien tentang penyakit gagal ginjal kronik dengan perubahan harga diri di ruang Hemodialisa RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Grobogan. Besarnya hubungan dalam kategori kuat karena koefisien kontingensi terletak antara 0,60-0,799 dengan arah korelasi positif.  Kata Kunci   : Persepsi, Gagal Ginjal Kronik, Harga Diri |