PEMANFAATAN TEKNOLOGI FOTHOVOLTAIC SURYA PADA KAWASAN AGRO-WISATA-HALAL (STUDI KASUS: MULYAHARJA & RANCAMAYA, BOGOR)

Autor: MDD Maharani, Laila Febrina
Rok vydání: 2022
Zdroj: Seminar Nasional Pariwisata dan Kewirausahaan (SNPK). 1:260-267
ISSN: 2829-2006
DOI: 10.36441/snpk.vol1.2022.51
Popis: Dampak perang Rusia dan Ukraina mencakup di bidang energi, karena Rusia terkena sanksi sebagai penghasil minyak dan gas dalam jumlah besar. Transisi ke Energi Baru Terbaru pun digaungkan oleh sejumlah negara untuk mengurangi ketergantungan pada produk hidrokarbon Rusia. Untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan energi surya tersebut, dikenal 2 (dua) macam teknologi yaitu: (i) Teknologi energi surya photovoltaic, dan (ii) Teknologi energi surya termal. Di sisi lain, permintaan energipunmeningkat terjadi di kawasan wisata terutama pada daerah-daerah dengan kondisi iradiasi matahari yang tinggi. Oleh sebab itu kombinasi energi berbahan bakar fosil dan panas surya menjadi alternatif strategi bagi Pengelola Wisata. Namun demikian, kebutuhan energi yang dibantu tenaga surya belum banyak digunakan di kawasan wisata, karena banyak hambatan antara lain tingginya biaya investasi teknologi surya. Tujuan penelitian: (i) Menginventarisasi komponen-komponen penting dan dibutuhkan dalampemanfaatan teknologi photovoltaic; (ii) Membuat desain dan merekomendasikan Pusat Listrik Tenaga Surya untuk konsumsi daya skala kecil dengan teknologi photovoltaic pada kawasan agro-wisata-halal. Penelitian dilakukan dengan tiga tahapan, tahap-1 mengiventarisasi data menghitung Kebutuhan Daya Listrik dan Kebutuhan Panel Surya. Tahap-2 menentukan Penggunaan dan Kapasitas Baterai. Tahap-3 menentukan Inverter dan Solar Charge Controler (SCC). Analisis yang digunakan perhitungan matematik. Desain PLTS konsumsi daya skala kecil dengan teknologi photovoltaic pada kawasan Agro Wisata dengan beban 3.500 Watt di lokasi agro-wisata, diperlukan peralatan sebagai berikut: (i) Panel surya sebanyak 30 buah (Wp = 35 Wp); (ii) Baterai sebanyak 74 pcs; (iii) Inventer sebesar 700 watt, serta (iv) SCC sebanyak 30 buah (10 A).
Databáze: OpenAIRE