TAFSIR AL-JALALAIN DAN BAHASA MADURA
Autor: | Ahmad Zaidanil Kamil |
---|---|
Rok vydání: | 2020 |
Zdroj: | SUHUF. 13:27-53 |
ISSN: | 2548-6942 1979-6544 |
DOI: | 10.22548/shf.v13i1.533 |
Popis: | Artikel ini mengkaji unsur-unsur lokalitas yang termuat dalam terjemahan Tafsir al-Jalalain bahasa Madura karya Abdul Majid Tamim. Dengan menggunakan teori hermeneutika Gadamer, kajian ini menemukan unsur-unsur lokalitas baik dari aspek penulisan, metode penerjemahan, ataupun kandungan yang diangkat. Dari segi penulisan, karya ini menggunakan bahasa Madura huruf pegon dan makna gandhul yang mencerminkan bahwa penulisnya adalah perawat tradisi pesantren. Metode terjemahannya memakai model tarjamah harfiyyah dan juga tarjamah tafsiriyyah. Majid Tamim cukup responsif terhadap persoalan-persoalan sosial di sekitarnya. Di antara yang disinggung adalah budaya carok, pembayaran fidiah dengan beras, dan pentingnya mempertahankan tradisi pesantren. Unsur-unsur lokalitas tersebut terbentuk akibat adanya dialog antara Majid Tamim dengan teks-teks keagamaan yang menjadi rujukannya di satu sisi, serta dialognya dengan warisan bahasa, sistem religi dan nilai-nilai sosial-budaya Madura yang melingkupinya di sisi yang lain. Terjemahan ini juga membuktikan adanya pengaruh jaringan ulama pesantren di Jawa-Madura yang terhubung dengan Timur Tengah. Kata kunci: lokalitas, Tafsir al-Jalalain, Majid Tamim, Madura. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |