Masjid Lama Gang Bengkok Sebagai Simbol Multietnis di Kota Medan

Autor: Raini Tanjung, Rudiansyah, Jessy
Rok vydání: 2019
Zdroj: Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA). 2
ISSN: 2654-7066
2654-7058
DOI: 10.32734/lwsa.v2i2.723
Popis: Judul penelitian ini adalah‘Masjid Lama Gang Bengkok Sebagai Simbol Multietnis di Kota Medan’. Tujuan penelitian ini adalah untuk meganalisis bentuk ornamen dan simbolis pada bangunan Masjid Lama Gang Bengkok, serta menjelaskan sejarah Masjid Lama Gang Bengkok yang dijadikan sebagai simbol multietnis di Kota Medan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan diuraikan secara deskripstif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotik dari Charles Sanders Peirce. Data diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara dengan beberapa informan dan orang sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan ini menjadi salah satu simbol multietnis atas kerukunan antar umat beragama dan berbudaya dari zaman dahulu hingga saat ini, dan dapat dilihat dari bentuk dan simbolis pada bangunan Masjid Lama Gang Bengkok, Seperti bentuk dan simbol kebudayaan Melayu, China, dan Persia. The title of this research is ‘Lama Gang Bengkok Mosque As A Multiethnic Symbol In The City Of Medan’. The purpose of this study was to analyze the ornamental and symbolic forms of the Lama Gang Bengkok Mosque building, and explain the history of the Lama Gang Bengkok Mosque which was used as a multiethnic symbol in Medan City. The method used is a qualitative research method and described descriptively. The theory used in this study is the semiotic theory of Charles Sanders Peirce. Data was obtained through observation and interview techniques with several informants and people around. The results showed that this building became one of the multiethnic symbols of harmony between religious and cultured people from ancient times to the present, and can be seen from the form and symbolism of the Lama Gang Bengkok Mosque building, such as the forms and symbols of Malay, Chinese and Persian culture.
Databáze: OpenAIRE