Popis: |
Latar Belakang : Masa remaja akhir adalah masa mencari identitas diri, adanya keinginan dapat diterima teman sebaya dan mulai tertarik oleh lawan jenis menyebabkan remaja menjaga penampilan. Semua itu mempengaruhi tingkat konsumsi makan remaja, termasuk pemilihan bahan makanan dan frekuensi makan. Remaja akhir umumnya memiliki aktivitas padat sehingga melalaikan sarapan, makan siang atau makan hanya sekali sehari. Permasalahan gizi terjadi diantaranya IMT kurang dari batas normal. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat konsumsi, pengetahuan gizi, aktivitas fisik dan riwayat penyakit dengan status gizi Mahasiswa. Metode : Jenis penelitian adalah observasional analitik. Rancangan penelitian yaitu cross sectional. Populasi yaitu seluruh mahasiswa di Jurusan Kebidanan dan sampel berjumlah 47 orang dengan cara accidental sampling. Variabel penelitian adalah status gizi, tingkat konsumsi, pengetahuan gizi, aktifitas fisik, dan riwayat penyakit. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, form recall, mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan. Analisis data menggunakan uji rank spearman. Hasil : Responden paling banyak memiliki status gizi kurus tingkat ringan 33,3%, status gizi normal 31,3%, gemuk 25%, dan status gizi kurus tingkat berat 4,2% dan obesitas 4,2%. Tingkat konsumsi energi 39,6% berada pada kategori kurang, protein 41,7% berada pada kategori baik, 62,5% responden dengan pengetahuan baik, 66,7% responden dengan aktivitas sedang, dan 56,4% responden dengan riwayat penyakit. Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat konsumsi, aktivitas fisik, dan riwayat penyakit terhadap status gizi mahasiswa, tetapi tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi mahasiswa. Saran : Bagi mahasiswa agar lebih selektif memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi, memperluas ilmu pengetahuan tentang gizi, aktivitas fisik yang tepat tanpa merugikan diri serta memperhatikan riwayat penyakit. Kata kunci : Status Gizi,Tingkat Konsumsi,Pengetahuan Gizi,Aktivitas fisik,Riwayat Penyakit |