Zobrazeno 1 - 10
of 17
pro vyhledávání: '"Risa Nopianti"'
Autor:
Risa Nopianti, Hary Ganjar Budiman
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 13, Iss 1, Pp 17-33 (2021)
Kampung Angklung merupakan perkampungan penghasil angklung yang berada di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sejak tahun 2010 angklung telah menjadi warisan budaya yang diakui dunia melalui konvensi yang digelar UNESCO di Nairobi, Kenya. Oleh Karena itula
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/10c30b78fc9b4503af19630f6998719f
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 11, Iss 2, Pp 169-184 (2019)
Orang Tugu di Kelurahan Semper Barat merupakan sebuah komunitas keturunan Portugis yang memiliki akar budaya dan sejarah yang cukup campuran sejak tahun 1661. Mereka berusaha untuk tetap bertahan dengan melestarikan aspek-aspek kebudayaan yang dimili
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/56eec51f8d5045b38dd4dfd7a24b607d
Autor:
Risa Nopianti
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 10, Iss 2, Pp 251-266 (2018)
Pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan keagamaan memiliki visi yang cukup sentral dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain mengemban tugas mencerdaskan kognisi peserta didiknya, pesantren juga bertujuan untuk memberikan kecerdasan spiritual d
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/da7c57b6c50b4466b7b9c2dd9dafb3a4
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 10, Iss 1, Pp 17-34 (2018)
Pasca penggenangan Waduk Jatigede pada tahun 2015, sejumlah permasalahan muncul pada masyarakat terdampak, seperti kesulitan dalam beradaptasi di lingkungan baru, antisipasi pengetahuan yang minim, perubahan kondisi, dan mata pencaharian yang terbata
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/d842d0fbaa024f2a90701988755866e3
Autor:
Risa Nopianti
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 9, Iss 1, Pp 111-126 (2017)
Penelitian difokuskan kepada ritual Mulud golok Ciomas yang diselenggarakan Penelitian difokuskan kepada ritual Mulud golok Ciomas yang diselenggarakan setiap tanggal 12 Mulud. Ritual ini berfungsi sebagai ajang silaturahmi para pemilik golok Ciomas,
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/1966970598a4426694dfeabff1d6ee58
Autor:
Risa Nopianti
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 8, Iss 2, Pp 219-234 (2016)
Abstrak Penelitian ini melihat hubungan antara solidaritas sosial yang terjadi pada masyarakat Kasepuhan Sinarresmi dalam memfungsikan leuit si jimat sebagai lumbung padi sosial, dengan kewenangan pimpinan adat dalam menjaga aturan adat. Aturan ter
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/6ff6bba652394a32a04611f2c51eecc3
Autor:
Risa Nopianti
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 6, Iss 1, Pp 81-92 (2014)
Abstrak Ronggeng gunung sebagai sebuah kesenian yang terlahir dari catatan penuturan sejarah yang panjang, merupakan kesenian khas yang menggambarkan kondisi dan identitas masyarakat di Kabupaten Ciamis, khususnya masyarakat yang berada di Desa Ciul
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/47943ea2361c49b4849653a1d31ade03
Autor:
Risa Nopianti
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 5, Iss 2, Pp 280-293 (2013)
Abstrak Cingcowong sebagai sebuah ritual tradisional yang berasal dari masyarakat agraris Desa Luragung Landeuh, Kabupaten Kuningan, merupakan wujud aktifitas kolektif masyarakat yang bersumber pada kepercayaan terhadap roh-roh gaib yang dipercaya m
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/0d2218c799ef4b878a580023d49cf2ca
Autor:
Hary Ganjar Budiman, Risa Nopianti
Publikováno v:
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol 13, Iss 1, Pp 17-33 (2021)
Kampung Angklung merupakan perkampungan penghasil angklung yang berada di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sejak tahun 2010 angklung telah menjadi warisan budaya yang diakui dunia melalui konvensi yang digelar UNESCO di Nairobi, Kenya. Oleh Karena itula
Autor:
Risa Nopianti, Ria Andayani Somantri
Publikováno v:
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora. 6:241-253
Masyarakat migran Muara Angke, termasuk halnya masyarakat nelayan yang dari Indramayu, selain bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup utama mereka melalui ekonomi dan pendidikan, juga membawa seperangkat pengetahuan lokal dan nilai bud