Zobrazeno 1 - 7
of 7
pro vyhledávání: '"I Nyoman Cau Arsana"'
Publikováno v:
Mudra: Jurnal Seni Budaya, Vol 34, Iss 3 (2019)
Artikel ini bertujuan untuk memaparkan sebuah strategi penciptaan tari yang menempatkan dua genre tari Bali yaitu Legong dan Kebyar sebagai sumber inspirasi. Legong, sering disebut Legong Keraton, adalah genre tari yang muncul sekitar abad XIX. Genre
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/5bb4aa59e56445318e93868271d578c1
Publikováno v:
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol 15, Iss 2, Pp 107-125 (2014)
Penelitian ini difokuskan pada dua hal, yaitu: (1) mendeskripsikan hubungan musik dan ritual melalui penggunaan tetabuhan dalam upacara ngaben dan (2) menemukan aspek-aspek kosmologis tetabuhan dalam upacara ngaben. Penelitian ini menggunakan perspek
Externí odkaz:
https://doaj.org/article/27ee7a53227a4aff82b07cbbe77121eb
Autor:
I Nyoman Cau Arsana
Publikováno v:
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan. 23:128-138
On December 2, 2020, the Department of Ethnomusicology, Faculty of Performing Arts, ISI Yogyakarta, showcased faculty works entitled "Knitting the Tones of Nusantara" (Merajut Nada Nusantara). The event was broadcasted online via YouTube. The student
Publikováno v:
Mudra: Jurnal Seni Budaya, Vol 34, Iss 3, Pp 285-290 (2019)
Artikel ini bertujuan untuk memaparkan sebuah strategi penciptaan tari yang menempatkan dua genre tari Bali yaitu Legong dan Kebyar sebagai sumber inspirasi. Legong, sering disebut Legong Keraton, adalah genre tari yang muncul sekitar abad XIX. Genre
Publikováno v:
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol 15, Iss 2, Pp 107-125 (2014)
Penelitian ini difokuskan pada dua hal, yaitu: (1) mendeskripsikan hubungan musik dan ritual melalui penggunaan tetabuhan dalam upacara ngaben dan (2) menemukan aspek-aspek kosmologis tetabuhan dalam upacara ngaben. Penelitian ini menggunakan perspek
Autor:
I Nyoman Cau Arsana
Publikováno v:
Imaji. 3
Autor:
I Nyoman Cau Arsana
Publikováno v:
SELONDING. 2
The study aims to explore the musical aspects of percussions in the process of Ngaben ritual with musicological approach. There are three types of percussion to be analyzed; Balaganjur Peponggangan, Gender Wayang, and Angklung. The analysis indicates